Jurnalmahakam.com, Sebanyak 3.000-an relawan Moeldoko hadir di acara puncak Musra (Musyawarah Rakyat) relawan Jokowi yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (14/5).
Dedy Alfredo, relawan Moeldoko dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dalam rilis persnya memberi penjelasan bahwa 3.000-an lebih relawan Moeldoko yang hadir dalam gelaran Musra di Jakarta ini telah memilih secara e-vote menempatkan Moeldoko sebagai Wapres dan Ganjar Pranowo sebagai pilihan Capres.
“Pak Moeldoko sangat cocok menjadi cawapresnya Ganjar,” kata Dedy dalam rilis pers yang diterima redaksi hari ini.
Ribuan Relawan Moeldoko tersebut hadir menggunakan 10 Bus, kendaran pribadi dan motor dari berbagai wilayah Jobodetabek, perwakilan dari Jabar, Jateng, Jatim, dan DIY.
Menurut Ketua Aliansi Simpatisan Moeldoko, Richard, sangatlah jelas yang disampaikan Jokowi untuk kriteria pemimpin nasional haruslah sosok yang dibutuhkan untuk kepentingan negara.
Moeldoko selalu amanah dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab.
“Moeldoko juga cerdas dan pengalaman dalam mengelola potensi negara,” kata Richard.
Richard menjelaskan, meskipun tidak bisa hadir karena agenda pekerjaan yang tidak bisa ditinggal, Moeldoko mendukung penuh gelaran Musra relawan Jokowi tersebut.
Moeldoko juga memberikan apresiasi kepada para relawan Jokowi atas digelarnya Musra selama ini. Moeldoko sangat menghargai upaya para relawan menghadirkan instrumen demokrasi yang langsug melibatkan partsipasi masyarakat secara luas.
“Musra sebagai instrumen demokrasi rakyat terhitung sudah diadakan di setiap provinsi sebayak 29 kali, saya sangat mengapresiasi kegiatan Musra yang dilakukan para relawan Jokowi ini,” ujar Moeldoko dalam rilis pers tersebut, Minggu (13/5).
Terakhir, Moeldoko berpesan kepada para relawannya agar selalu bersama dengan rakyat dalam membangun jaringan dan program-program kerja organisasi.
“Relawan Moeldoko harus bersinergi dengan program-program kerja pemerintah untuk membantu masyarakat, relawan juga berhak menentukan capres dan cawapres yang memahami permasalahan bangsa Indonesia,” kata Moeldoko.**
