jurnalmahakam.com, Kutai Kartanegara–Sebuah rumah dua lantai yang beralamat di Jalan Karya Merdeka KM 30, Kelurahan Teluk Pemedas, Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, mengalami kebakaran pada Minggu sore, (27/7/2025). Dugaan awal penyebab kebakaran mengarah pada korsleting listrik yang terjadi di bagian dapur, yang terletak di lantai dua bangunan.
Menurut laporan resmi Pos Sektor Samboja Pesisir, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kabupaten Kutai Kartanegara (Damkarmatan Kukar), informasi mengenai insiden tersebut pertama kali masuk dari seorang warga pada pukul 16.45 WITA. Begitu laporan diterima, Regu 1 yang bertugas langsung menuju lokasi kejadian dan tiba pada pukul 17.06 WITA.
Proses pemadaman dilanjutkan dengan pendinginan. Dalam catatan, seluruh rangkaian penanganan selesai sekitar pukul 17.31 WITA. Rentang waktu itu menggambarkan alur kerja yang dijalankan berjenjang: laporan dari warga, pergerakan Regu 1, penanganan awal setibanya di lokasi, dan pendinginan hingga dinyatakan tuntas. Di titik ini, penanganan dilaksanakan pada area yang dilaporkan sebagai pusat kemunculan api.
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, api pertama kali terlihat dari plafon dapur. Informasi dari saksi ini sejalan dengan dugaan bahwa pemicu berasal dari korsleting listrik di bagian dapur lantai dua. Warga yang menyadari keadaan darurat segera melakukan upaya awal menggunakan alat semprot air (alkon) dari tandon, sembari menghubungi petugas pemadam kebakaran. Upaya tersebut menahan laju api sebelum penanganan teknis secara penuh dilakukan oleh petugas yang datang.
Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Di lokasi, petugas Damkar Kukar yang turun berjumlah sembilan orang. Penanganan turut didukung oleh personel Koramil dan Polsek Samboja, PMI Samboja dan Samboja Barat, relawan Kontras, Balakar Samboja, Pramuka Peduli, serta warga sekitar. Keterlibatan unsur-unsur tersebut dicatat dalam laporan, memperlihatkan bahwa operasi penanganan dilaksanakan dengan dukungan lintas elemen di wilayah setempat.
Armada yang dikerahkan meliputi satu unit Kajama (KT 9886 U), satu unit mobil tangki (KT 8007 C), dan satu unit AVP (KT 9010 CW). Peralatan yang digunakan, yaitu selang berukuran 1,5 inci, nozel, dan cet konektor, menjadi perangkat kerja yang diterapkan untuk mengalirkan air ke titik-titik yang dilaporkan terdampak di bagian atas bangunan. Penerapan peralatan tersebut mengikuti kebutuhan di lapangan sebagaimana lazimnya operasi pemadaman pada area plafon.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kutai Kartanegara, Fida Hurasani, yang akrab disapa Afe, menyampaikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang dilakukan di lokasi.
“Saya mengapresiasi kecepatan respons dan kerja sama yang solid antara personel pemadam, aparat TNI-Polri, relawan, dan warga sekitar. Inilah bentuk nyata semangat gotong royong dan kepedulian dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Afe.
Ucapan ini menegaskan nilai kerja sama di lapangan pada saat kejadian Minggu sore, (27/7/2025), yang didorong oleh pelaporan tepat waktu dan respons yang segera.
Dalam keterangannya, ditekankan pula imbauan agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama dari instalasi listrik yang tidak standar atau berusia lama. Penekanan ini berkaitan dengan konteks dugaan awal dalam peristiwa yang terjadi di dapur lantai dua. Kewaspadaan masyarakat dinyatakan sebagai bagian dari langkah pencegahan, sejalan dengan kebutuhan melakukan pengecekan dan memastikan instalasi listrik berada dalam kondisi sesuai ketentuan.
Peristiwa kebakaran di Samboja Barat pada Minggu sore, (27/7/2025), itu memperlihatkan bagaimana sistem pelaporan, pengerahan Regu 1, dukungan lintas elemen di wilayah setempat., juga semangat gotong royong masyarakat, dan penggunaan armada serta peralatan yang dibutuhkan, dapat membantu penanganan kebakaran lebih cepat. (VN)
