jurnalmahakam.com, Tenggarong – Pada Sabtu malam, tepatnya tanggal (27/9/2025), ketika prosesi Bepelas Malam V dalam rangkaian Erau Adat 2025 digelar di Keraton atau Museum Mulawarman. Acara yang penuh makna ini dihadiri oleh Sekretaris DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), M. Ridha Darmawan, bersama sejumlah anggota dewan lainnya.
Kehadiran jajaran DPRD Kukar di tengah prosesi adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ini menjadi bukti nyata dukungan lembaga legislatif daerah terhadap pelestarian tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Ridha tidak hanya hadir sebagai tamu undangan, tetapi juga menyampaikan pesan penting mengenai komitmen DPRD dalam mendukung eksistensi budaya daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Ridha mengaku sangat bahagia dapat menyaksikan langsung prosesi sakral Bepelas. Ia menegaskan bahwa prosesi ini adalah warisan berharga yang tidak boleh hilang ditelan zaman. “Ini sesuatu yang sakral, yang memang harus dipertahankan. Prosesi ini menjadi budaya khas bagi Kota Tenggarong. Kami merasa sangat bahagia bisa diundang dan menghadiri acara ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ridha juga menyinggung agenda penting DPRD Kukar dalam waktu dekat, yakni perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-243 Kota Tenggarong. Ia menyampaikan bahwa DPRD telah menyiapkan momentum khusus dengan menghadirkan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai bagian dari rangkaian acara. “Insyaallah dalam paripurna HUT ke-243 Kota Tenggarong, Sultan berkenan hadir. Itu bentuk dukungan kami bagi seluruh rangkaian acara yang digelar Kesultanan,” katanya.
Prosesi Bepelas sendiri dikenal sebagai salah satu ritual penting dalam rangkaian Erau Adat. Tradisi ini tidak hanya sekadar simbol, tetapi juga cerminan kedalaman nilai budaya dan spiritual masyarakat Kutai. Dengan berlangsungnya kegiatan ini setiap tahun, masyarakat diingatkan kembali akan pentingnya menjaga identitas daerah.
DPRD Kukar melalui pernyataan Ridha memastikan akan terus berada di garda terdepan dalam mendukung Kesultanan Kutai. Hal ini, menurutnya, merupakan bentuk tanggung jawab moral sekaligus penghormatan terhadap sejarah panjang yang melekat di tanah Kutai Kartanegara. “Ke depan, tradisi ini harus tetap dipertahankan. Karena ini merupakan ritual Sultan, maka kami dari DPRD akan selalu mendukung. Sekali lagi, kami gembira bisa hadir dalam acara-acara seperti ini,” pungkas Ridha.
Dengan kehadiran DPRD Kukar, prosesi Bepelas Malam V semakin memperlihatkan sinergi antara pemerintah daerah, lembaga legislatif, serta Kesultanan Kutai. Semua pihak tampak berkomitmen menjaga keberlangsungan tradisi sebagai jati diri daerah, sekaligus menjadikannya daya tarik budaya yang dapat mendukung sektor pariwisata. (vn)