jurnalmahakam.com, TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi pusat perhatian nasional saat menjadi tuan rumah pembukaan Rembug Utama dan Expo Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional ke-54. Acara besar yang mengangkat tema “Transformasi Teknologi dalam Mendukung Swasembada Pangan” itu resmi dibuka pada Sabtu (20/09/2025) di halaman parkir Kantor Bupati Kukar, Jalan Wolter Monginsidi, Timbau, Tenggarong. Sekitar 500 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia turut hadir, menandai komitmen bersama dalam membangun kemandirian pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman hadir secara daring dan menyampaikan pidato penting yang menjadi sorotan utama. Ia menegaskan bahwa swasembada pangan adalah agenda besar dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. “Intensifikasi dilakukan dengan pemanfaatan benih unggul, distribusi pupuk yang memadai, serta program pompanisasi. Dengan strategi komprehensif ini, Kementan berkomitmen penuh merealisasikan swasembada pangan sebagai pondasi ketahanan nasional,” tegas Mentan Amran.
Dalam sambutannya, ia memaparkan langkah strategis yang sudah tertuang dalam blueprint swasembada pangan. Program tersebut mencakup perluasan areal tanam, pemanfaatan lahan rawa, serta intensifikasi dan ekstensifikasi. Menurutnya, sektor pertanian kini bukan hanya penopang pangan, melainkan motor utama penggerak ekonomi bangsa.
Ia menambahkan bahwa dalam 11 bulan pemerintahan Presiden Prabowo, berbagai kebijakan strategis telah dikeluarkan. Salah satunya penutupan impor etanol dan singkong, yang disesuaikan dengan kemampuan produksi petani dalam negeri. “Semua keputusan ini diambil atas arahan Bapak Presiden. Regulasi diterbitkan demi mempercepat pergerakan ekonomi dari desa menuju Indonesia Emas,” ungkapnya.
Mentan juga mengungkapkan kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional semakin meningkat. Hal itu diperkuat dengan pernyataan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menyebut pertumbuhan sektor pertanian mencapai 10,52 persen. Capaian ini menjadi bukti bahwa pertanian adalah tulang punggung ketahanan pangan Indonesia.
Transformasi pertanian Indonesia juga mendapat pengakuan dunia. Dalam dua pekan terakhir, enam Menteri Pertanian dari negara sahabat seperti Jepang, Chile, Kanada, Australia, Rusia, dan Belarusia datang ke Indonesia untuk mempelajari model pembangunan pertanian nasional. Lebih dari itu, untuk pertama kalinya Indonesia tercatat mengirim bantuan 10 ribu ton beras ke Palestina melalui TNI, sesuai instruksi Presiden Prabowo.
“Keberhasilan pertanian tidak bisa diraih sendirian, melainkan melalui kerja sama seluruh pemangku kepentingan, termasuk petani, nelayan, KTNA, TNI–Polri, pemerintah daerah, hingga DPRD. Dengan semangat KTNA, pertanian, perkebunan, dan perikanan kita akan semakin maju dan berkembang,” ujar Mentan Amran menutup sambutannya.
Sebagai bentuk komitmen nyata, ia memastikan bahwa anggaran pertanian tahun 2026 akan naik hampir dua kali lipat. Kenaikan anggaran ini diarahkan untuk memperkuat program pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. (vn)