jurnalmahakam.com, Tenggarong – Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Ahmad Yani, bersama Wakil Ketua I DPRD, Abdul Rasyid, serta jajaran Komisi III melakukan peninjauan terhadap progres pembangunan Pasar Modern Tangga Arung pada Selasa (2/9/2025). Lokasi pembangunan yang terletak di Jalan Maduningrat, Kelurahan Melayu, ini kini telah memasuki tahap ketiga. Proyek besar tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2025 dan diproyeksikan sebagai pusat perbelanjaan baru sekaligus ikon Kota Tenggarong.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar melalui Wiyono menjelaskan bahwa pembangunan berjalan sesuai harapan dan hingga saat ini tidak ditemukan kendala berarti. “Fisik bangunan dipastikan selesai tahun ini meski masih ada penyempurnaan fasilitas,” kata Wiyono. Ia menambahkan bahwa pasar tersebut diharapkan sudah dapat difungsikan pada tahun 2026.
Menurutnya, aspek pengelolaan pasar modern harus mulai dipersiapkan sejak sekarang agar tidak terbengkalai setelah pembangunan selesai. “Harapannya di tahun 2026 pasar ini sudah bisa difungsikan. Maka dari sekarang pengelolaannya harus mulai disiapkan. Kita tidak ingin setelah dibangun malah terbengkalai dan cepat rusak karena tidak dimanfaatkan,” tegasnya.
Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani, menekankan bahwa pembangunan Pasar Modern Tangga Arung tidak hanya difokuskan pada penyediaan fasilitas belanja. Konsep besar yang diusung adalah menjadikan pasar sebagai pusat aktivitas masyarakat. Fasilitas yang disediakan nantinya meliputi ruang terbuka hijau, masjid, hingga area kuliner. Dengan konsep ini, pasar modern akan menyerupai pusat perbelanjaan bergaya mal.
“Progres pembangunan pasar ini luar biasa, sesuai target, dan ditata seperti mal. Intinya ini adalah pasar kering, bukan pasar basah. Pedagang tetap diakomodir, tetapi harus ditata sesuai kategori agar tidak bercampur. Pasar basah tetap berada di Mangkurawang,” ujar Ahmad Yani dengan tegas.
Kepala Dinas PU juga memastikan bahwa proyek pembangunan pasar modern ini merupakan salah satu program prioritas daerah. Dengan demikian, meskipun terdapat efisiensi anggaran di sektor lain, proyek ini tidak akan terhenti. “Jika pun ada penyesuaian, hanya terkait mekanisme pembayaran, sementara fisik pasar tetap dituntaskan pada 2025,” tambahnya.
Ke depan, pengelolaan pasar modern ini akan diarahkan menggunakan manajemen profesional sebagaimana pengelolaan mal pada umumnya. DPRD Kukar berharap hadirnya pasar modern dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Tenggarong sekaligus mempercantik tata kota.
Dengan berbagai fasilitas yang disiapkan, pasar ini nantinya juga dikenal sebagai “Mall Putih Kartanegara”. Nama itu merujuk pada desain arsitektur bangunan yang dominan berwarna putih dan modern, mencerminkan identitas baru Kota Tenggarong.
Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan keberadaan pasar ini bukan hanya sebagai lokasi jual-beli, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi. Pembangunan Pasar Modern Tangga Arung menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dan DPRD Kukar untuk menghadirkan sarana publik yang bermanfaat jangka panjang. (vn)