jurnalmahakam.com, Tenggarong – Pada Sabtu, (30/8/2025) sekitar 250 lanjut usia (lansia) dari Kecamatan Loa Janan dan wilayah sekitarnya memadati Desa Loa Janan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), untuk mengikuti kegiatan Temu Lansia. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tingkat Provinsi Kalimantan Timur, yang mengusung semangat pemberdayaan lansia agar tetap sehat, produktif, serta berperan aktif dalam keluarga maupun masyarakat.
Kegiatan tersebut berlangsung meriah dengan kehadiran berbagai tokoh penting, di antaranya Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Dr. Nur Rizky Permanagani, unsur perangkat kecamatan dan desa, anggota BPD, serta ratusan peserta lansia dari berbagai penjuru wilayah.
Dalam sambutannya, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menekankan bahwa pemberdayaan lansia merupakan langkah strategis dalam menjaga keharmonisan keluarga dan memperkuat peran sosial masyarakat. Menurutnya, lansia tidak boleh dipandang sebagai kelompok yang hanya menunggu masa tua, melainkan tetap bisa produktif serta memberi manfaat.
“Harapan kami, melalui implementasi program Kukar Idaman Terbaik, semua lansia, baik yang ada di desa maupun kecamatan, dapat menjadi lansia yang sehat, bahagia, dan berdaya,” ujar Aulia.
Lebih lanjut, Aulia menjabarkan sejumlah program Pemkab Kukar yang menyentuh langsung kebutuhan lansia, mulai dari bantuan Rp25 juta untuk majelis taklim lansia, internet gratis, layanan berobat gratis di puskesmas atau posyandu tanpa harus menunggu sakit, perbaikan rumah tidak layak huni, hingga pemberdayaan Rp150 juta per RT untuk kegiatan produktif, seperti menanam di pekarangan rumah.
Di sisi lain, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Dr. Nur Rizky Permanagani, mengungkapkan bahwa fokus pembangunan keluarga tidak hanya berkutat pada jumlah anak, tetapi juga peningkatan kualitas hidup semua anggota keluarga, termasuk lansia. Menurutnya, meningkatnya angka harapan hidup harus diimbangi dengan program nyata untuk mendukung lansia tetap aktif dan berkualitas.
“Kita ingin negara hadir untuk lansia melalui bantuan dan pendidikan agar hidup mereka tetap berkualitas,” jelas Nur Rizky.
Acara ini semula dijadwalkan dihadiri oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka. Namun, kehadiran beliau batal karena adanya arahan langsung dari pusat. Meski begitu, jalannya acara tidak berkurang meriah, bahkan mampu memberikan pengalaman berkesan bagi seluruh peserta.
Peringatan Harganas ke-32 ini dipandang sebagai momentum penting dalam memperkuat kesadaran masyarakat Kukar untuk mendukung keluarga sebagai fondasi pembangunan bangsa. Dari anak-anak hingga lansia, keluarga diposisikan sebagai garda terdepan dalam mencetak generasi emas Indonesia yang tangguh di masa mendatang.
Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, Pemkab Kukar berharap program-program tersebut bisa menjadi bukti nyata bahwa lansia tetap memiliki peran strategis dalam membangun daerah dan negara. (vn)