jurnalmahakam.com, Kutai Kartanegara – Suasana penuh haru dan kebahagiaan mewarnai Lapas Kelas II/A Tenggarong pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Minggu siang (17/8/2025). Enam narapidana menerima remisi secara simbolis dari Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri.
Penyerahan remisi berlangsung mulai pukul 12.30 WITA dengan dihadiri Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Acara ini juga dihadiri sekitar 150 tamu undangan, termasuk Sekda Kukar Sunggono, Ketua DPRD Ahmad Yani, Dandim 0906/Kukar Letkol CZI Damai Adi Setiawan, Dan Yonif 611/Awl Letkol Endra Retno Erowanto, serta perwakilan kejaksaan, kepolisian, pengadilan, dan anggota DPRD Kukar.
Kepala Lapas Kelas II/A Tenggarong, Suparman, dalam laporannya memaparkan kondisi terkini lapas yang dihuni 1.511 orang. Padahal, kapasitas hanya 416 orang. Artinya, terjadi kelebihan kapasitas hingga 363 persen. Selain itu, Lapas Perempuan dihuni 370 orang atau melebihi 14 persen dari kapasitas, sementara Lapas Anak menampung 75 orang sesuai daya tampung. Total warga binaan di seluruh Kukar tercatat 1.956 orang.
“Tahun ini, sebanyak 1.270 warga binaan menerima remisi umum, sementara 1.439 orang memperoleh remisi dasar warsa. Remisi ini bentuk penghargaan pemerintah bagi mereka yang disiplin menaati aturan serta mengikuti program pembinaan,” jelas Suparman.
Lebih lanjut, Suparman menegaskan bahwa pembinaan di Lapas Tenggarong terus digencarkan, mulai dari pesantren Taubatan Nasuhah, pelatihan seni dan keterampilan, bimbingan baca Al-Qur’an, hingga kerja sama ketahanan pangan dengan pihak swasta. Produk karya warga binaan bahkan sudah menembus UMKM, termasuk produksi bakery yang berasal dari Lapas Perempuan.
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri mengapresiasi langkah pembinaan tersebut. Menurutnya, program tidak hanya membentuk karakter, tetapi juga membuka peluang kemandirian setelah bebas.
“Pembinaan yang kini merambah sektor pertanian hingga UMKM memberi harapan besar. Semoga mereka yang keluar nanti bisa lebih mandiri, produktif, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.
Aulia juga menyebut HUT ke-80 RI sebagai momentum semangat baru. “Semoga semangat kemerdekaan ini menjadi motivasi agar pembinaan berjalan maksimal dan hasilnya benar-benar dirasakan,” tambahnya.
Acara diakhiri dengan doa bersama, pemberian remisi simbolis kepada enam narapidana, serta kunjungan ke stan kerajinan warga binaan. Menariknya, semua produk kerajinan langsung diborong oleh Bupati sebagai bentuk dukungan.
Kegiatan berakhir pukul 13.30 WITA. Tahun ini terasa istimewa karena adanya remisi dasar warsa, pengurangan hukuman khusus yang diberikan setiap satu dekade sekali. (vn)