jurnalmahakam.com, Kutai Kartanegara – Personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Damkarmatan Kukar) kembali menunjukkan sisi kemanusiaan yang patut diapresiasi. Bukan dalam konteks memadamkan kebakaran atau menghadapi bencana alam, melainkan menangani seorang warga dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tersesat dan kebingungan di kawasan Tenggarong Seberang pada Senin malam, (18/7/25).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.05 WITA di Jalan Poros L2 Blok C, Tenggarong Seberang. Menurut laporan, seorang warga bernama Rendi menjadi orang pertama yang menyadari keberadaan ODGJ tersebut. Sejak sore hari, ia melihat sosok tersebut mondar-mandir tanpa arah tujuan jelas. Kekhawatiran pun muncul karena semakin malam kondisi jalan semakin sepi. Rendi akhirnya memutuskan untuk melapor ke pos Damkarmatan sektor Tenggarong Seberang, berharap ada penanganan tepat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mendapat laporan tersebut, lima personel Damkarmatan yang sedang bertugas piket malam segera merespons. Mereka tidak menggunakan mobil pemadam, melainkan sepeda motor agar lebih cepat menjangkau lokasi. Setibanya di tempat, para petugas berusaha menenangkan ODGJ tersebut. Pendekatan persuasif dilakukan dengan sabar agar yang bersangkutan tidak semakin panik atau bertindak membahayakan diri sendiri.
Tak lama kemudian, pihak keluarga dari Desa Bukit Pariaman berhasil dihubungi. Mereka segera datang ke lokasi untuk menjemput. “Alhamdulillah, ODGJ tersebut berhasil dijemput keluarganya dengan selamat. Setelah memastikan kondisinya aman, personel kembali ke pos untuk siaga,” jelas seorang petugas piket Damkarmatan malam itu.
Aksi sosial tersebut mendapat apresiasi tinggi dari warga sekitar. Mereka menilai, meski tugas utama Damkarmatan adalah memadamkan api dan menangani kebakaran, namun kehadiran mereka dalam urusan sosial seperti ini juga sangat dibutuhkan. Respons cepat dan penuh empati menjadi bukti bahwa personel Damkarmatan Kukar siap melindungi masyarakat dalam kondisi apa pun.
Menurut warga sekitar, keberadaan ODGJ kerap menjadi perhatian khusus karena rawan tersesat dan membahayakan keselamatan dirinya. Dalam kasus ini, kepedulian masyarakat seperti Rendi yang melaporkan serta tindakan cepat petugas menjadi contoh nyata kolaborasi sosial. Apalagi, malam hari sering kali membuat risiko meningkat, sehingga penanganan segera sangat diperlukan.
Peristiwa malam itu juga memperlihatkan bahwa tugas Damkarmatan Kukar tidak terbatas pada memadamkan api. Mereka menjadi garda terdepan dalam penanggulangan masalah kemanusiaan sehari-hari, termasuk menolong warga dengan kondisi khusus seperti ODGJ. Inisiatif ini mempertegas peran Damkarmatan sebagai bagian integral dari pelayanan publik di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dengan demikian, aksi kemanusiaan yang dilakukan Senin malam (18/8/2025) tidak hanya berhasil menyelamatkan seorang warga, tetapi juga mempererat hubungan sosial antara masyarakat dan Damkarmatan. Warga berharap, kepedulian seperti ini terus berlanjut agar tercipta rasa aman, damai, dan solidaritas tinggi di tengah kehidupan sosial masyarakat Kukar. (vn)