jurnalmahakam.com, Muara Badak – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) resmi meluncurkan Koperasi Merah Putih pada Senin (21/7/2025) di Kecamatan Muara Badak. Peluncuran yang dihadiri langsung oleh Bupati Kukar Aulia Rahman Basri ini sekaligus meresmikan unit koperasi di Desa Tanah Datar dan penyerahan sejumlah bantuan pertanian bagi masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Aulia menegaskan bahwa koperasi ini merupakan salah satu langkah strategis Pemkab untuk memperkuat kemandirian fiskal desa sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap sektor ekstraktif.
“Koperasi Merah Putih lahir dari kebutuhan mendesak untuk memperkuat fondasi ekonomi desa. Insya Allah, koperasi ini akan jadi kekuatan baru fiskal desa yang berkelanjutan,” ujarnya.
Koperasi ini tidak hanya difungsikan sebagai lembaga simpan pinjam, melainkan dirancang menjadi pusat aktivitas ekonomi desa yang mencakup distribusi, produksi, hingga ekspor produk lokal. Pendekatan partisipatif menjadi kunci, dengan melibatkan masyarakat secara aktif untuk menggerakkan roda ekonomi desa melalui model gotong royong.
Aulia juga menegaskan bahwa meskipun Pemkab Kukar tetap berkomitmen mengalokasikan 10% dari APBD untuk Alokasi Dana Desa (ADD), desa-desa tetap harus mulai memperkuat sektor mandiri sebagai upaya jangka panjang.
“Kita ingin membangun model ekonomi gotong royong. Tidak lagi bergantung penuh pada ADD. Kombinasi ADD dan kekuatan fiskal lokal akan jadi luar biasa,” tegasnya.
Hingga saat ini, sebanyak 237 unit Koperasi Merah Putih telah terbentuk dan aktif di berbagai desa se-Kukar. Desa Tanah Datar ditunjuk sebagai pelopor karena telah menjalankan beberapa unit usaha yang menjanjikan, seperti penggilingan padi dan peternakan ayam.
“Melihat usaha yang sudah berjalan, saya yakin Tanah Datar bisa jadi role model koperasi desa yang mandiri,” tambah Aulia optimis.
Tidak hanya itu, peluncuran koperasi ini juga diiringi dengan penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) serta pembukaan layanan BRI Link di desa sebagai bentuk perluasan akses layanan keuangan untuk masyarakat.
Koperasi Merah Putih juga diarahkan untuk mendukung distribusi elpiji 3 kg, layanan perbankan desa, serta distribusi pupuk bersubsidi. Tiga sektor ini merupakan amanat dari pemerintah pusat yang harus dijalankan secara efektif oleh koperasi desa.
“Koperasi bukan untuk bersaing dengan usaha masyarakat, melainkan untuk mendukung dan memperkuatnya,” tegas Aulia.
Program Kukar Idaman Terbaik yang menargetkan satu kecamatan satu industri juga akan disinergikan dengan koperasi. Kredit Kukar Idaman yang saat ini berjalan tanpa kredit macet akan terus diperluas cakupannya.
Menyongsong 2026, Pemkab Kukar juga tengah menyiapkan misi dagang ke sejumlah negara dengan jalur penerbangan langsung ke Kalimantan Timur, demi memperluas pasar ekspor produk unggulan desa.
Antusiasme warga pun tampak nyata. Salah satu tokoh desa, Saidina Aswad, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Tabang Sidomulyo, menyampaikan apresiasinya.
“Koperasi Merah Putih sangat membantu pemasaran hasil pertanian dan memperkuat ekonomi masyarakat desa,” ungkap Saidina.
Peluncuran ini menandai komitmen serius Pemkab Kukar dalam membangun perekonomian dari bawah. Dengan keberadaan Koperasi Merah Putih, Kukar bergerak menuju masa depan desa yang mandiri, produktif, dan adaptif terhadap tantangan ekonomi nasional maupun global. (vn)