jurnalmahakam.com, Samarinda – Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi pada Jumat pagi, (21/6/25), di Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda. Jasad seorang pria ditemukan di dalam kamar mess karyawan yang beralamat di Jalan Poros Samarinda–Bontang RT 08. Pria tersebut diketahui berinisial YW (60), yang sehari-hari bekerja sebagai pengrajin kursi karet dan berdomisili di Jalan Gatot Subroto RT 25, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang.
Penemuan tersebut berawal dari ketidakhadiran YW yang tidak terlihat beraktivitas seperti biasa. Rekan kerjanya, SG, yang tinggal satu mess, merasa heran karena YW tidak keluar kamar pada pagi hari untuk menjalankan rutinitasnya seperti biasa, yaitu bangun untuk salat subuh dan memanaskan motor. SG, yang sempat pergi memancing tanpa curiga, kembali dan mendapati suasana tidak biasa di mess tersebut. Saksi lainnya, SS, yang merupakan atasan korban, merasakan kekhawatiran karena YW juga tidak datang untuk mengambil bahan kerja seperti yang biasanya ia lakukan.
Pada pukul 10.00 WITA, SS menuju mess dan mengetuk pintu kamar korban. Tidak ada respons dari dalam, sehingga SS pun mendobrak pintu. Saat pintu terbuka, SS menemukan YW tergeletak di atas kasur dalam kondisi terlentang dan tidak bernyawa. Segera setelah itu, kejadian tersebut dilaporkan kepada warga sekitar dan pihak kepolisian.
Tim kepolisian dari Polsek Sungai Pinang, yang dipimpin oleh Panit Reskrim Ipda Erry Irawan, S.H., tiba di lokasi pada pukul 11.00 WITA untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Tim Inafis dari Polresta Samarinda turut serta dalam proses olah TKP. Jasad korban kemudian dievakuasi ke RSUD A.W. Syahranie untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diduga korban telah meninggal lebih dari lima jam sebelum ditemukan, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.
Selain itu, beberapa barang bukti, seperti obat puyer, minyak kayu putih, dan ponsel milik korban, turut diamankan oleh petugas. Kapolsek Sungai Pinang, melalui Panit Reskrim Ipda Erry Irawan, S.H., menyampaikan bahwa berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan awal, pihaknya menduga kematian korban disebabkan oleh sakit. “Kami sudah melakukan langkah-langkah sesuai prosedur, mengamankan barang bukti, memintai keterangan saksi, dan menghubungi pihak keluarga korban untuk penanganan lebih lanjut,” ungkap Ipda Erry.
Dengan kejadian ini, pihak kepolisian masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dari kematian korban. (vn)