jurnalmahakam.com, Bandung — Satuan kerja Polrestabes Bandung kembali menunjukkan peran strategisnya dalam pembangunan institusi Polri yang berintegritas dan profesional pada Kamis (17/07/25). Kali ini, perhatian datang dari kalangan akademisi internal Polri, yakni para siswa Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimen) Polri, yang menjadikan Polrestabes Bandung sebagai lokasi utama dalam rangkaian kegiatan Manajement Course tahun 2025.
Dengan mengangkat tema “Profesionalisme Polri dalam Menunjang Kepercayaan Publik: Studi Kasus di Polrestabes Bandung,” para serdik Sespimen melakukan pengamatan dan analisis atas sistem manajemen organisasi, kualitas pelayanan publik, dan tata kelola etika profesi di lingkungan satuan kerja tersebut.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Dr. Budi Sartono, SIK, M.Si. M.Han, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif yang konsisten.
“Prestasi dan kepercayaan publik tidak hadir secara instan, tetapi merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran,” ujarnya.
Dalam wawancara dan diskusi lapangan, para serdik mengamati berbagai inisiatif unggulan, mulai dari digitalisasi pelayanan, sistem pelaporan transparan, hingga program sosial kemasyarakatan yang memperkuat relasi dengan warga. Mereka juga mengapresiasi keterbukaan informasi dan kultur internal yang mendukung evaluasi berkelanjutan.
Temuan lapangan menunjukkan bahwa Polrestabes Bandung berhasil membangun budaya organisasi yang menjunjung tinggi profesionalisme dan akuntabilitas. Tidak hanya berfokus pada aspek formal struktural, namun juga memperhatikan nilai-nilai moral dan integritas dalam setiap pelaksanaan tugas.
Keberhasilan ini menjadi alasan kuat mengapa satuan kerja tersebut dipilih sebagai studi kasus. Bahkan, para serdik menyebut bahwa pendekatan yang diterapkan di Polrestabes Bandung layak dijadikan rujukan dalam penyusunan strategi reformasi kelembagaan di tubuh Polri secara nasional.
Studi ini diharapkan menjadi fondasi dalam merumuskan kebijakan baru yang memperkuat wajah Polri sebagai institusi yang dipercaya dan dicintai masyarakat. Penelitian bukan sekadar formalitas akademik, tetapi bagian dari upaya transformasi menuju Polri yang lebih humanis, adaptif, dan profesional.
Langkah Polrestabes Bandung yang konsisten dalam inovasi, pengawasan internal, serta pemberdayaan anggota, membuktikan bahwa reformasi institusi dapat dilakukan dari dalam dengan pendekatan yang inklusif dan progresif. (vn)