jurnalmahakam.com, Tenggarong – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmatan) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi salah satu stan yang menyedot perhatian pengunjung dalam Expo Erau Adat Kutai 2025 di Stadion Rondong Demang, Tenggarong. Pada Minggu (28/9/2025), kehadiran Damkar Kukar bukan sekadar menampilkan alat dan perlengkapan, tetapi juga membawa misi edukasi agar masyarakat lebih memahami tugas dan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran maupun keadaan darurat lainnya.
Petugas medis sekaligus pengemudi ambulans Damkar Kukar, Adi Prayogi, menyampaikan bahwa expo ini adalah kesempatan emas untuk mendekatkan masyarakat pada dunia pemadam kebakaran.
“Untuk kegiatan Expo Erau Adat Kutai tahun 2025 ini, kami memamerkan atribut-atribut atau perlengkapan yang biasa dipakai oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dalam menjalankan tugas sehari-hari,” jelas Yogi saat ditemui di lokasi.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa perlengkapan yang dipamerkan mencakup pakaian dinas, perangkat teknis, hingga alat pelindung diri (APD) lengkap dari kepala hingga kaki. Pameran ini bertujuan agar masyarakat mengetahui betapa pentingnya setiap alat untuk menjaga keselamatan petugas saat menghadapi situasi berbahaya.
“Tujuan utama kami tentu bukan sekadar memamerkan. Lebih penting dari itu, kami ingin mengedukasi masyarakat supaya mereka tahu seperti apa alat yang kami gunakan, dan memahami bahwa setiap perlengkapan punya fungsi penting untuk melindungi keselamatan petugas saat menjalankan tugas di lapangan,” paparnya.
Tidak hanya itu, stan Damkar Kukar juga menampilkan unit medis. Hal ini membuka wawasan baru bagi pengunjung yang selama ini mengira pemadam kebakaran hanya bertugas memadamkan api. Kehadiran tenaga medis menjadi bukti bahwa Damkar memiliki peran lebih luas dalam penanganan darurat.
Dalam kesempatan tersebut, Yogi juga menanggapi kritik masyarakat yang kerap menilai pemadam datang terlambat saat kebakaran. Menurutnya, anggapan itu lahir karena publik belum memahami alur kerja Damkar.
“Sejatinya, pemadam kebakaran memang datang setelah api berkobar, bukan sebelumnya. Jadi wajar kalau masyarakat menganggapnya terlambat. Namun sebenarnya tidak demikian. Kami bekerja berdasarkan pelaporan, dan dari laporan masuk hingga tiba di lokasi ada estimasi waktu sekitar 15 menit. Bahkan, kami selalu berupaya di bawah 15 menit sudah sampai di lokasi,” tegasnya.
Ia menambahkan, kesadaran masyarakat sangat penting untuk mendukung tugas pemadam. Semakin cepat laporan diberikan, semakin besar peluang api dapat segera dikendalikan.
“Apabila mengetahui ada kejadian kebakaran, segera laporkan. Jangan tunggu api semakin membesar. Dan yang tidak kalah penting, bila ada kendaraan prioritas seperti unit Damkar yang melintas di jalan, mohon dengan sangat untuk memberi ruang sebentar. Tidak sampai satu menit, tapi itu sangat berarti demi keselamatan kita bersama,” harapnya.
Expo Erau Adat Kutai 2025 sendiri mempertemukan instansi pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas. Kehadiran Damkar Kukar menjadi salah satu bukti bahwa Expo bukan hanya ajang hiburan, melainkan juga sarana edukasi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Damkar Kukar ingin menegaskan bahwa pemadam kebakaran bukan sekadar datang dengan mobil dan selang air. Mereka hadir membawa misi kemanusiaan: melindungi nyawa, menjaga aset, serta memberi pertolongan darurat bagi semua warga tanpa terkecuali. (vn)