jurnalmahakam.com, Kutai Timur – Suasana berbeda tampak di Masjid At-Taqwa, Teluk Lingga, pada Jumat (26/9/2025). Di tengah ramainya jamaah Salat Jumat, sejumlah Polisi Wanita (Polwan) Polres Kutai Timur hadir dengan senyum hangat yang menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Kehadiran mereka bukan hanya sebatas rutinitas pengamanan, melainkan bagian dari implementasi Commander Wish Kapolres Kutim dalam memastikan kegiatan keagamaan berlangsung tertib dan penuh kedamaian. Polwan yang bertugas menyapa warga dengan ramah, membantu menyeberangkan jamaah, mengatur parkir, bahkan sesekali berbincang dengan anak-anak yang turut hadir di masjid.
Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto menegaskan bahwa Polri kini terus berupaya menampilkan wajah humanis di ruang publik. “Kami tugaskan Polwan untuk mengawal kegiatan ibadah agar masyarakat merasakan aman. Mereka juga lebih mudah menjalin komunikasi dengan jamaah, terutama ibu-ibu dan remaja,” ujarnya.
Masjid At-Taqwa sendiri berada di lokasi strategis, tepat di pinggir Jalan Poros Sangatta. Kondisi ini sering menimbulkan kepadatan lalu lintas, terutama saat waktu Salat Jumat tiba. Jamaah yang meluber hingga badan jalan membuat pengaturan lalu lintas sangat penting. Kehadiran Polwan di titik-titik rawan macet tersebut memberikan dampak positif, sehingga jamaah bisa beribadah tanpa khawatir terganggu kendaraan.
Dede, salah satu warga Gang Beringin Teluk Lingga, menyampaikan apresiasinya atas langkah Polres Kutim ini. “Saya senang sekali. Masjid ini berada di jalan poros yang ramai, sering macet dan banyak orang menyeberang. Dengan adanya Polwan, kami merasa lebih aman dan nyaman,” katanya dengan penuh syukur.
Senyum kecil yang muncul dari jamaah seolah menjadi bukti bahwa pendekatan humanis mampu menumbuhkan kedekatan antara aparat kepolisian dan masyarakat. Tidak hanya menghadirkan rasa aman, namun juga kehangatan dan ketenangan di tengah ibadah.
Program pengamanan berbasis pelayanan seperti ini diharapkan terus dilaksanakan secara konsisten. Bukan hanya pada momen Salat Jumat, melainkan juga di berbagai kegiatan keagamaan lain yang melibatkan banyak orang. Dengan demikian, Polwan dan Polri secara keseluruhan dapat semakin dekat dengan warga, memperkuat kepercayaan, serta meneguhkan peran mereka sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
Langkah Polwan Polres Kutim di Masjid At-Taqwa membuktikan bahwa pengamanan bukan hanya sekadar tugas formalitas, melainkan bentuk pengabdian dan pelayanan tulus yang berorientasi pada kenyamanan masyarakat. Hal ini juga menjadi gambaran nyata bahwa Polri terus bertransformasi menuju pendekatan yang lebih humanis, sesuai dengan semangat reformasi birokrasi kepolisian. (vn)