• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
  • Tentang Kami
jurnalmahakam.com
  • Headline
  • Nasional
  • Politik
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
  • Hukum
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Pikiran
  • Daerah
  • Parlementaria
    • DPRD Kota Samarinda
    • DPRD Kota Bontang
No Result
View All Result
  • Headline
  • Nasional
  • Politik
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
  • Hukum
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Pikiran
  • Daerah
  • Parlementaria
    • DPRD Kota Samarinda
    • DPRD Kota Bontang
No Result
View All Result
jurnalmahakam.com
No Result
View All Result
Home Daerah

Hj. Mastinah, Janda Veteran 87 Tahun di Tenggarong: Perjuangan Hidup, Cinta Abadi, dan Harapan untuk Pemerintah

Admin JM by Admin JM
August 3, 2025
in Daerah
0
Hj. Mastinah, Janda Veteran 87 Tahun di Tenggarong: Perjuangan Hidup, Cinta Abadi, dan Harapan untuk Pemerintah

Hj. Mastinah Bersama Bupati Kukar

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

jurnalmahakam.com, Kutai Kartanegara – Kehidupan seorang janda veteran pejuang kemerdekaan selalu menyimpan kisah penuh nilai perjuangan, pengabdian, dan keteguhan hati. Hj. Mastinah, yang kini berusia 87 tahun, merupakan satu di antara saksi hidup perjalanan panjang pasang surut kehidupan seorang veteran. Di rumah sederhana di Jalan Am Sangaji RT.6 No.85, Kelurahan Baru, Tenggarong, ia tetap setia menjaga kenangan bersama suami tercinta.

“Almarhum Bapak itu mulai berjuang saat masih kuliah, kalau tidak salah di pesantren. Masa perjuangannya berlangsung sekitar 3 tahun 11 bulan. Waktu pulang ke Tenggarong, barulah kami menikah,” tuturnya dengan suara lirih.

Mereka menikah pada sekitar tahun 1960-an. Saat itu, sang suami telah menyandang status veteran, namun belum menikah. Setelah resmi menjadi pasangan suami istri, mereka sempat menetap di Samarinda. Sang suami bekerja di Kantor Departemen Agama Provinsi, sebelum kemudian pindah ke Tenggarong untuk melanjutkan pengabdian di dunia politik. Ia menjadi anggota Dewan Pemerintahan Daerah (DPD) melalui Partai Masyumi, salah satu partai politik yang dikenal pada masa itu.

“Umur saya baru 20-an waktu menikah. Banyak veteran waktu itu memang menikah dengan gadis muda,” kenangnya sambil tersenyum.

Perjalanan hidup membawa keluarga ini sempat bermukim di Jakarta. Namun sekitar tahun 1970-an, mereka kembali ke Kalimantan. Kehidupan yang dijalani sederhana, namun tetap layak. Hingga akhirnya, duka besar datang ketika sang suami berpulang. Hj. Mastinah pun harus membesarkan anak-anak seorang diri.

“Alhamdulillah semua bisa saya lewati. Kami tinggal di rumah ini, pemberian orang tua saya Haji Jafar,” tuturnya.

Sang suami meninggal dunia bukan di kampung halaman. Beliau wafat di Tarakan saat sedang menghadiri Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-9 bersama Menteri Agama saat itu, Mukti Ali. Kepergiannya terjadi ketika beliau juga tengah mengunjungi anak angkatnya dari suku Dayak.

“Saya masih di Jakarta, beliau sudah pulang duluan ke Kalimantan. Dan wafat di sana,” ucap Hj. Mastinah lirih.

Meskipun tidak banyak meninggalkan pesan perjuangan, sang suami pernah memberikan nasihat sederhana namun bermakna bagi sang istri.

“Beliau pernah bilang ‘Kamu tiap bulan harus bikin bubur kacang hijau.’ Katanya bagus untuk kesehatan. Sampai sekarang saya masih buat,” ungkapnya sambil tersenyum kecil.

Kini, Hj. Mastinah menaruh harapan agar perhatian pemerintah terhadap janda veteran tetap berlanjut. Ia mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah secara rutin memberikan santunan bulanan bagi istri veteran.

“Cuma Kukar yang rutin kasih santunan. Kalau bisa, ya dinaikkan sedikit dari Rp900 ribu jadi Rp1 juta tiap bulannya,” ujarnya seraya tertawa ringan.

Baginya, lebih dari sekadar materi, penghormatan dalam bentuk simbolik justru jauh lebih berkesan. Salah satunya ketika pejabat pemerintah datang langsung ke rumah dengan membawa bendera Merah Putih.

“Kami ini generasi lama, memang tidak ikut perang langsung. Tapi melihat bendera itu dibawa ke rumah, saya merasa sangat bangga dan terharu,” ucapnya penuh rasa haru.

Selain sebagai istri veteran, Hj. Mastinah di masa mudanya juga dikenal aktif dalam organisasi perempuan. Ia pernah terlibat dalam Ibu Teladan dan Gabungan Emansipasi Wanita (GEW). Kini, ia lebih banyak mengisi hari-harinya dengan doa serta harapan agar pemerintah terus hadir di tengah masyarakat.

“Kami hanya bisa berdoa. Semoga para pejabat tidak cuma duduk di balik meja, tapi juga hadir langsung di tengah masyarakat,” tutupnya penuh harap.(VN)

Print Friendly, PDF & Email
Previous Post

Polsek Loa Janan Ungkap Pencurian Genset Rp121 Juta, Empat Pelaku Dibekuk di Samarinda

Next Post

Operasi SAR Nelayan Hilang di Derawan Resmi Ditutup, Pencarian Capai 2.131 NM² Tanpa Hasil

Admin JM

Admin JM

Next Post
Operasi SAR Nelayan Hilang di Derawan Resmi Ditutup, Pencarian Capai 2.131 NM² Tanpa Hasil

Operasi SAR Nelayan Hilang di Derawan Resmi Ditutup, Pencarian Capai 2.131 NM² Tanpa Hasil

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Muhammad Sukri Tunjuk Bayu Sebagai Pemimpin DPC JMSI Kukar

Muhammad Sukri Tunjuk Bayu Sebagai Pemimpin DPC JMSI Kukar

February 8, 2024

Inovasi DiSAPA Mengantar Kukar Raih Penghargaan dari Kompas TV

September 13, 2023
AYL-AZA Resmi Maju di Pilkada Kukar dengan 42.000 Suara

AYL-AZA Resmi Maju di Pilkada Kukar dengan 42.000 Suara

May 14, 2024

Maksimalkan Program Pembangunan, Asisten I Setkab Kukar Minta Masyarakat Jaga Kedamaian

October 2, 2023

Kukar Punya Mobil Pemadam Canggih, Rendi Solihin: Agar Petugas Lebih Siap

0

Simbolisme Pohon Hayat Mendominasi Pemilihan Logo IKN dengan Dukungan 500 Ribuan Suara

0

Operasi Polisi di Kampung Boncos Lanjut ke Pasar Tomang Baru, Pengedar Narkoba Diburu

0

Partai NasDem Sambut Delegasi Parlemen Ukraina untuk Bahas Eskalasi Konflik dengan Rusia

0
Muscab IKS.PI Kera Sakti Kukar 2025, Ajang Konsolidasi dan Pemilihan Pengurus Baru

Muscab IKS.PI Kera Sakti Kukar 2025, Ajang Konsolidasi dan Pemilihan Pengurus Baru

October 2, 2025
Kajari Kukar Berikan Pembekalan Duta Pelajar Sadar Hukum 2025 Hadapi Tingkat Provinsi

Kajari Kukar Berikan Pembekalan Duta Pelajar Sadar Hukum 2025 Hadapi Tingkat Provinsi

October 1, 2025
Kelurahan Panji Luncurkan Program Pendataan Warga Miskin Berbasis RT

Kelurahan Panji Luncurkan Program Pendataan Warga Miskin Berbasis RT

October 1, 2025
DPRD Kukar Apresiasi Program Seragam Gratis, Harap Meringankan Beban Orang Tua

DPRD Kukar Apresiasi Program Seragam Gratis, Harap Meringankan Beban Orang Tua

September 29, 2025

Recent News

Muscab IKS.PI Kera Sakti Kukar 2025, Ajang Konsolidasi dan Pemilihan Pengurus Baru

Muscab IKS.PI Kera Sakti Kukar 2025, Ajang Konsolidasi dan Pemilihan Pengurus Baru

October 2, 2025
Kajari Kukar Berikan Pembekalan Duta Pelajar Sadar Hukum 2025 Hadapi Tingkat Provinsi

Kajari Kukar Berikan Pembekalan Duta Pelajar Sadar Hukum 2025 Hadapi Tingkat Provinsi

October 1, 2025
Kelurahan Panji Luncurkan Program Pendataan Warga Miskin Berbasis RT

Kelurahan Panji Luncurkan Program Pendataan Warga Miskin Berbasis RT

October 1, 2025
DPRD Kukar Apresiasi Program Seragam Gratis, Harap Meringankan Beban Orang Tua

DPRD Kukar Apresiasi Program Seragam Gratis, Harap Meringankan Beban Orang Tua

September 29, 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
  • Tentang Kami

© 2023 jurnalmahakam.com. All right reserved

No Result
View All Result
  • Headline
  • Nasional
  • Politik
  • Advertorial
    • Diskominfo Kukar
  • Hukum
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Pikiran
  • Daerah
  • Parlementaria
    • DPRD Kota Samarinda
    • DPRD Kota Bontang

© 2023 jurnalmahakam.com. All right reserved