jurnalmahakam.com, Kutai Kartanegara— Kebakaran melanda lahan seluas kurang lebih 500 meter persegi di Jalan Sukarelawan, Labuhan, Handil 9, Kelurahan Muara Jawa Ilir, Kecamatan Muara Jawa, pada Selasa siang (29/7/2025).
Api yang diduga berasal dari pembakaran lahan menyebar cepat akibat tiupan angin. Tim emadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmatan) Kukar Pos Muara Jawa bergerak cepat dan berhasil memadamkan api sepenuhnya dalam waktu sekitar tiga jam.
Kejadian bermula sekitar pukul 12.30 WITA saat warga mencium bau asap dan melihat kepulan asap tebal yang disertai api. Dugaan sementara, lahan tersebut dibersihkan dengan cara dibakar. Akibat angin yang cukup kencang, kobaran api dengan cepat meluas ke sekitar area.
Laporan resmi diterima Pos Damkar Muara Jawa pada pukul 13.28 WITA dari seorang warga bernama Hakim. Tim segera bergerak satu menit kemudian, dan tiba di lokasi pukul 13.38 WITA. Setibanya di lokasi, petugas langsung melakukan pemadaman secara terukur dengan mengandalkan unit utama yang sudah disiagakan sebelumnya.
Namun, tantangan muncul pada pukul 14.50 WITA ketika pasokan air dari unit utama habis. Petugas segera mengambil langkah taktis dengan menggunakan mesin portable untuk mengambil air tambahan mulai pukul 14.55 WITA. Upaya tersebut memastikan pasokan air kembali tersedia sehingga pemadaman bisa dilanjutkan tanpa jeda panjang. Pendinginan dimulai pukul 15.13 WITA, dan seluruh rangkaian kegiatan selesai pada pukul 16.20 WITA.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Meski demikian, total kerugian materiel masih dalam proses pendataan pihak berwenang. Tim di lapangan menegaskan bahwa koordinasi cepat antarpetugas menjadi kunci keberhasilan dalam mengendalikan api.
Sebanyak delapan personel dikerahkan dalam operasi ini, terdiri dari empat personel utama, yakni Ibnu Ramadhan, Melati P, Alvin K, dan Antariksa, serta empat personel tambahan yaitu Rivan, Rani, Hendi, dan Dedy. Selain itu, operasi juga didukung oleh tiga relawan dari Redkar, yakni H. Suwandi, Syahrul H, dan Hendro, yang turut membantu mengamankan area sekitar lokasi kebakaran.
Peralatan yang digunakan meliputi unit mobil Fire Dome, tiga selang ukuran 1,5 inci, satu selang 2,5 inci, nozzel gun, Y-connection, mesin portable, water bag, serta perlengkapan tambahan seperti gancu dan satu unit mobil pikap milik Redkar.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutai Kartanegara kembali mengimbau masyarakat untuk tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara dibakar, terlebih di musim kemarau yang sangat rawan terhadap kebakaran. Menurut imbauan resmi, langkah ceroboh sekecil apapun dapat berdampak besar terhadap lingkungan dan keselamatan bersama.
Kepala Dinas emadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmatan) Kukar menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pengingat serius agar masyarakat lebih peduli terhadap risiko kebakaran. Edukasi dan sosialisasi akan terus digalakkan, khususnya kepada para pemilik lahan agar memilih metode pembersihan yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Kasus ini juga menegaskan kembali pentingnya peran serta warga dalam memberikan laporan cepat. Tanpa adanya laporan dari masyarakat, penanganan kebakaran bisa saja terlambat dan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Partisipasi aktif warga, seperti yang dilakukan Hakim, dinilai sangat membantu kinerja aparat.
Dengan demikian, sinergi antara pemerintah, aparat pemadam kebakaran, relawan, dan masyarakat menjadi faktor penting dalam mengantisipasi serta menangani peristiwa kebakaran lahan yang kerap terjadi di musim kemarau. Melalui upaya kolektif, ancaman bencana dapat ditekan, dan lingkungan tetap terjaga untuk keberlangsungan hidup masyarakat sekitar. Kesadaran publik dalam menjaga kelestarian alam harus terus ditingkatkan agar insiden serupa tidak terulang.(VN)