jurnalmahakam.com,Kutai Kartanegara– Kepolisian Sektor (Polsek) Loa Janan bergerak cepat menindaklanjuti laporan hilangnya seorang petugas keamanan yang diduga terjatuh ke Sungai Mahakam. Kejadian ini terjadi di kawasan dermaga milik perusahaan swasta yang berlokasi di Desa Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, pada Minggu (27/7/2025) dini hari sekitar pukul 00.45 Wita.
Korban diketahui bernama Faisal Nur, seorang petugas keamanan malam yang bertugas di Jalan Gerbang Dayaku RT 006. Ia dilaporkan hilang setelah tidak dapat dihubungi oleh pihak perusahaan maupun rekan-rekan kerjanya.
Awalnya, pihak perusahaan mencoba menghubungi Faisal melalui telepon untuk memastikan situasi di lapangan. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena Faisal tidak memberikan respons. Kekhawatiran mulai muncul sehingga pihak perusahaan memutuskan untuk memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di sekitar lokasi dermaga.
Hasil rekaman tersebut memperlihatkan momen ketika Faisal terlihat terjatuh ke sungai. Temuan ini segera dilaporkan kepada pihak kepolisian agar penanganan lebih lanjut bisa dilakukan secepat mungkin.
Kanit Reskrim Polsek Loa Janan, IPDA Dwi Handono, menjelaskan bahwa pihaknya segera melakukan langkah penanganan awal setelah menerima laporan resmi dari pihak perusahaan.
“Begitu mendapat laporan, kami langsung turun ke lokasi dan berkoordinasi dengan tim SAR serta BPBD untuk melakukan pencarian terhadap korban yang diduga tenggelam,” ungkap Dwi, Minggu (27/7/2025).
Menurut keterangan yang dihimpun, sebelum kejadian naas tersebut, Faisal sempat menghubungi dua rekannya, yakni Nanang dan Josman. Dalam pembicaraan tersebut, Faisal meminta bantuan untuk mengecek sebuah perahu berwarna biru yang terlihat mencurigakan mendekati area dermaga.
“Korban sempat menelepon Josman. Ia bilang ada perahu mencurigakan dan minta ditemani ke dermaga. Tapi saat mereka datang, Faisal sudah tidak ada di lokasi,” jelas Dwi.
Setelah menyadari Faisal tidak berada di tempat, pihak perusahaan melakukan pencarian internal di sekitar area kerja. Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Ponsel Faisal pun diketahui sudah dalam keadaan tidak aktif sekitar pukul 01.18 Wita. Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa korban mengalami kecelakaan di sekitar dermaga.
Menindaklanjuti laporan yang diterima, Polsek Loa Janan segera menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas memeriksa area dermaga secara menyeluruh serta menelusuri rekaman CCTV dengan lebih detail. Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas momen ketika Faisal terpeleset dan jatuh di celah antara kapal dan tongkang yang sedang bersandar di dermaga.
“Dari rekaman CCTV, terlihat korban terpeleset dan jatuh ke sungai di antara dua kapal yang bersandar,” ujar Dwi.
Kepolisian menganggap insiden ini sebagai kecelakaan kerja yang serius. Oleh karena itu, pihaknya segera menggandeng Basarnas dan BPBD Kutai Kartanegara untuk melaksanakan pencarian bersama. Fokus pencarian dilakukan di area sekitar dermaga dan dilanjutkan dengan penyisiran sepanjang aliran Sungai Mahakam.
Selain melibatkan instansi resmi, Polsek Loa Janan juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk ikut berpartisipasi dalam pencarian. Partisipasi masyarakat dinilai sangat membantu, terutama jika ada yang melihat atau menemukan tanda-tanda yang berkaitan dengan keberadaan korban.
“Kami berharap warga yang tinggal di sekitar sungai bisa segera melapor jika menemukan sesuatu yang mencurigakan. Informasi sekecil apapun akan sangat membantu,” pungkas Dwi.
Hingga berita ini diturunkan, Faisal Nur belum berhasil ditemukan. Proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan, memanfaatkan peralatan pencarian di air serta dukungan dari warga sekitar. Polsek Loa Janan menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan dan melakukan segala upaya demi keselamatan dan kejelasan nasib korban.(VN)