jurnalmahakam.com, Kutai Kartanegara — Suasana duka menyelimuti sebuah bengkel las di Jalan Soekarno Hatta KM 4, RT 026, Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada Jumat siang, (18/7/25) sekitar pukul 14.15 WITA, seorang pria muda berinisial RPP (26) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan cara gantung diri di dalam toilet bengkel tersebut.
Korban diketahui merupakan warga asal Desa Sebulu Ulu, Kecamatan Sebulu. Selama ini, ia bekerja di sektor swasta dan diketahui tinggal sementara di sekitar lokasi kejadian untuk keperluan pekerjaan. Tragedi ini pertama kali diketahui oleh salah seorang rekan kerja korban, MAS (27), yang saat itu berniat menggunakan toilet.
Ketika hendak masuk, MAS mendapati pintu toilet dalam keadaan terkunci dan tidak ada respons dari dalam. Ia sempat mengurungkan niat dan kembali bekerja. Namun karena merasa curiga dan tidak nyaman, MAS memutuskan untuk kembali ke toilet bersama FHR (28). Ketika mengintip dari celah pintu, mereka terkejut mendapati RPP dalam keadaan tergantung.
Dalam kondisi panik, mereka berdua langsung mendobrak pintu dengan menggunakan alat bantu berupa besi. Setelah berhasil masuk, mereka segera memberi tahu warga sekitar. Tak lama berselang, petugas dari Polsek Loa Janan bersama relawan tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dan tindakan awal sesuai prosedur.
Jenazah korban langsung dibawa menggunakan ambulans menuju RSUD Moestari untuk penanganan lebih lanjut. Kapolsek Loa Janan, AKP Abdillah Dalimunthe, mengonfirmasi adanya peristiwa tersebut.
“Begitu kami menerima laporan, tim langsung ke lokasi. Kami amankan tempat kejadian, minta keterangan dari para saksi, dan lakukan visum luar terhadap jenazah,” terang AKP Abdillah.
Dari keterangan sejumlah saksi, korban dikenal sebagai pribadi pendiam dan tertutup. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Lebih lanjut, keluarga korban disebutkan menolak dilakukannya otopsi maupun visum lanjutan terhadap jenazah.
“Kami menghargai keputusan itu. Meski demikian, kami tetap melakukan penyelidikan untuk memastikan bahwa tidak ada unsur lain yang mencurigakan di balik kejadian ini,” tambah Kapolsek.
Pihak kepolisian hingga kini masih terus mengumpulkan informasi tambahan untuk menguatkan dugaan penyebab kematian. Sementara itu, peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan pekerja muda. (vn)