jurnalmahakam.com, TENGGARONG – Upaya membangun pusat ekonomi modern sekaligus ruang publik ramah keluarga terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Melalui proyek pembangunan Pasar Tangga Arung, Pemkab Kukar menghadirkan konsep baru perdagangan yang terintegrasi dengan fasilitas hiburan dan ruang terbuka hijau.
Pembangunan yang menelan anggaran sekitar Rp 400 miliar ini kini telah mencapai sekitar 80 persen. Pasar Tangga Arung diproyeksikan memiliki lebih dari 700 unit ruangan, memberikan ruang luas bagi para pelaku usaha untuk berkembang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono, menyampaikan perkembangan proyek pada Sabtu (12/7/2025). Menurutnya, penyelesaian pasar kini difokuskan pada tahap akhir, khususnya penataan lingkungan dan konektivitas antarbangunan.
“Progres kini masih sekitar 14 persen, tapi itu untuk tahap penyelesaian. Jadi penyelesaian ini terkait dengan landscaping, utamanya terkait dengan parkiran. Kemudian ada beberapa penyelesaian untuk jembatan penghubung dari Pasar A ke B. Tapi secara keseluruhan, ini mungkin sudah sekitar 80 persen, tinggal 20 persen dan itu kita targetkan untuk tahun ini sudah selesai,” ungkapnya.
Pemkab Kukar tidak hanya mengutamakan pembangunan fisik pasar, tetapi juga menyiapkan penataan kawasan sekitarnya. Infrastruktur pendukung seperti jalan, drainase, dan trotoar masuk dalam rencana perbaikan secara bertahap.
“Di pasar otomatis ada pelebaran jalan. Kita menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran, tetapi secara bertahap, minimal kita fungsionalkan dulu baru diperbaiki, termasuk pembuatan trotoar, drainase, dan pelebaran jalan,” jelas Wiyono.
Ia menambahkan, “Sementara dananya terbatas, kita perbaiki sebagian supaya akses pembuangan air ada dan tidak menggenang.”
Untuk menghadirkan suasana ramah keluarga, Pemkab Kukar melalui Dinas PU juga berencana membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di depan area pasar. RTH ini diproyeksikan sebagai tempat bermain anak-anak ketika orang tua mereka berbelanja.
“Jadi, nanti ibunya ke pasar, anak-anaknya main di situ,” ujar Wiyono.
Konsep kawasan terpadu semakin diperkuat dengan rencana pembangunan bioskop yang akan ditempatkan di sekitar area pasar. Dengan keberadaan bioskop, masyarakat akan mendapat pengalaman berbeda: berbelanja sekaligus menikmati hiburan di satu kawasan. Rencananya, bioskop tersebut akan terhubung dengan pasar melalui Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
“Jadi, ada yang bapak-bapak itu nonton dulu sama anaknya, nah ibunya bisa ke pasar. Konsepnya seperti itu,” ucapnya.
Dua lokasi kini masuk dalam pertimbangan, yaitu di Pasar Tangga Arung sendiri maupun di kawasan Terminal Jonggon. Desain bioskop modern sudah dipersiapkan dengan sistem parkir di lantai bawah dan studio di lantai atas, memudahkan mobilitas pengunjung tanpa perlu keluar dari kompleks.
Dengan target rampung pada 2025, Pasar Tangga Arung diharapkan menjadi pusat kegiatan baru bagi masyarakat Tenggarong. Kehadirannya bukan hanya menguatkan sektor perdagangan, tetapi juga menciptakan ruang interaksi sosial dan hiburan yang mampu meningkatkan kualitas hidup warga Kukar.
Pemerintah optimistis bahwa Pasar Tangga Arung akan menjadi magnet baru yang menggerakkan roda perekonomian daerah sekaligus mempertegas peran Tenggarong sebagai kota pusat aktivitas masyarakat. (Adv Diskominfo Kukar/yh)