jurnalmahakam.com, KUKAR – Ancaman kelangkaan LPG 3 kilogram (kg) subsidi mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar untuk meningkatkan kewaspadaan lewat pengawasan terpadu dan operasi pasar di 20 kecamatan.
Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menyampaikan bahwa langkah ini diambil agar distribusi elpiji tetap merata dan harga di tingkat pengecer tidak melebihi batas yang ditetapkan.
“Kami tidak bisa mengawasi satu per satu warung yang menjual LPG, namun pengawasan turut melibatkan pihak kecamatan. Ada tim di 20 kecamatan yang membantu memantau dan mengantisipasi masalah ini,” ucap Sayid.
Ia menegaskan bahwa harga LPG di agen dan pangkalan harus sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp19 ribu per tabung. Untuk itu, pihaknya akan memperkuat pengawasan dan menindak upaya spekulasi harga yang berpotensi merugikan masyarakat.
“Ke depan, kami segera mengoptimalkan pengawasan dengan operasi pasar. Agar harga tabung LPG tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat,” tambahnya.
Disperindag Kukar berharap dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, untuk turut mengawasi dan melaporkan jika ditemukan indikasi penimbunan atau permainan harga oleh oknum pengecer.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya preventif Pemkab Kukar dalam menjaga ketersediaan energi rumah tangga yang sangat dibutuhkan, terutama oleh kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. (Adv Diskominfo Kukar/yh)
